Khotbah Minggu 26 Agustus


Menurut sebuah buku yang sedang saya baca, tulisan yang paling kabur tetap lebih baik daripada ingatan yang paling bagus sekalipun. Hmm, lumaya extreme sih kalimatnya. Tapi kalo mau dipikir-pikir lagi, ya emang bener. Itulah alas an mengapa banyak ibu-ibu yang kalo belanja ke supermarket punya catetan kecil apa-apa aja yang harus dibeli. Kalo enggak, mereka akan membeli yang tidak dibutuhkan, alias laper mata, dan tidak membeli apa yang seharusnya dibeli. Sampe rumah.. Ooh iya… Lupa beli ini.. Lupa beli itu...

Contoh lain… Siapa yang masih inget kotbah 3 minggu yang lalu? Bukan cum temanya doang lho, berikut isinya dengan jelas. Siapa yang masih inget apa isi saat teduh seminggu yang lalu? Siapa yang masih inget dengan jelas apa yang dosen kita omongin 4 hari yang lalu? Mungkin sebagian kita yang ingatannya bagus masi bisa mengingat degan jelas. Tapi buat sebagian orang lagi (seperti saya ini), rasa-rasanya udah lupa tuh, hehehe.

Baiklah, basa-basinya cukup sekian aja.. Sebelum saya ditimpuk masa, marilah kita mulai. Nah, minggu lalu ceritanya saya ikut kebaktian pemuda yang pertama kali. Terus, saya rasa temanya cukup bagus, Jadi saya mo coba tulis apa isi khotbah itu sebelum semuanya menguap, hehehe.

Ayat Alkitab dari khotbah tersebut diambil dari Kitab Esther. Intinya soal rencana Esther mau menunjukkan kebusukan si Haman dan niatnya (nya = Ester) untuk menyelamatkan Mordekhai dan orang Yahudi. Terus temanya itu: "God Save the Queen". Pak pendeta itu memulai khotbahnya dengan kalimat seperti ini, “Kitab Esther itu merupkan kitab yang unik. Mengapa? Karena tidak ada satupun kata Tuhan di dalamnya. Terus, yang jadi pertanyaan adalah kenapa meskipun tidak ada nama Tuhan, kitab ini tetap dimasukkan ke dalam Alkitab kita?” Terus aku juga jadi ikutan mikir, “Kenapa yaa?”

Habis itu pendetanya bilang lagi, “ Jadi intinya si Esther (istri raja/ratu) ini mau berbuat baik membela bangsanya (Yahudi) yang mau dibunuh sama Haman. Haman berbuat kayak gitu karena dia tuh diangkat jadi bawahan raja dan Mordekhai (pamannya Ester yg juga orang Yahudi) itu ga mau tunduk ato membungkuk kalo ketemu Haman. Makanya si Haman benci sama Mordekhai dan orang Yahudi. Sayangnya, si Haman ini gak tahu kalo ternyata Ester ini orang Yahudi juga dan bahkan keponakannya Mordekhai. Kenapa sih temanya “God save the queen”? Dan kenapa kitab ini masuk ke dalam Alkitab padahal gak ada kata “Tuhan” satu kali pun? Pendetanya lagi menjelaskan seperti ini, “Ketika kita berbuat baik, maka Tuhan menyertai kita. God save us. Sama seperti Tuhan save the queen, Ester saat dia mau menyelamatkan bangsanya (Yahudi). Karena itu, kalo kita berbuat baik, maka Tuhan pasti ada di pihak kita. God will save us.

Terus, pendetanya bilang gini lagi. Ada 3 jenis macam kejahatan. Pertama, kejahatan yang terang-terangan secara fisik. Contohnya ya nonjok orang, gebukin orang. Kejahatan kedua adalah kejahatan lewat kata-kata. Misalnya ngatain orang jelek, goblok, dsb. Dan kejahatan yang ketiga adalah….. Kejahatan tak bersuara. Kejahatan ini adalah kejahatan yang membiarkan. Kejahatan ini yang paling sering kita lakukan. Artinya, kita tahu yang that there’s something wrong, tapi kita diemin aja. Gak percaya kalo ini adalah sebuah kejahatan? Coba deh buka Yakobus 4:17, “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”

Si Pak pendetanya kasih contoh begini. Suatu hari seorang ibu-ibu keluar dari rumah dan dia juga ngelihat anak tetangganya (sekitar umur 10) keluar rumah bawa bola. Dia udah punya firasat nih, “Wah, bahaya nih anak! Entar kalo dia main bola disini, terus ngejar-ngejar bola, terus ketabrak motor atau mobil gimana?” Tapi dia mutusin buat diam saja dan gak menegur anak kecil tersebut. Dan benar saja. Apa yang si ibu itu kuatirkan terjadi. Si anak itu masuk rumah sakit karena ketabrak mobil. Misalnya nih si ibu itu bilang sama ibunya anak tersebut kayak gini, “Wah, dari awal saya juga udah ngerasa kalo akhirnya nasib anak ibu bakal begini pas dia keluar rumah bawa bola.” Terus gimana respon ibu tersebut? Gak mungkin dong dia bilang, “Ooh. Terima kasih ya.” Pasti si ibu anak tersebut bakal bilang gini, “Kalo kamu udah tahu bakal kayak gitu, kenapa anak saya gak ditegur dari awal?” Iya kan?

Nah, kebanyakan dari kita seringkali melakukan hal yang sama. Membiarkan kejahatan terjadi. Kita tahu caranya berbuat baik, tapi tidak kita lakukan. So, berdasarkan khotbah hari minnggu tersebut, bisa disimpulkan 2 hal Pertama, ketika kita berbuat baik, maka God will save us, Tuhan ada di pihak kita. Dan yang kedua, teruslah berbuat baik. Jangan takut untuk menyuarakan kebaikan.

That’s all that I could remember dari khotbah hari minggu, hehehe. I write them down before it went away =P Semoga bisa berguna dan bisa jadi berkat buat bagi yang membacanya. =) GBU^^,


Comments

Popular Posts