Sharing Natal 24 Dec 2014 (1)

Aku merasa kotbah Natal yang dibawakan pas malam Natal di gereja sangat sangat bagus. Oleh kaena itu aku memutuskan untuk sharing apa yang aku dengar.Yang menarik disini, kita akan belajar dari berbagai tokoh-tokoh yang terlibat dalam kelahiran Yesus. 

1. Pemilik Penginapan

Di Lukas 2: 1-6 tertulis, pada saat itu Kaisar Agustus kasih perintah supaya setiap orang mendaftarkan diri (sensus). Oleh karena itu, Yusuf pergi ke kota asalnya. Ia berangkat dari Nazaret (tempat dia tinggal) ke Betlehem. Ketika itu Maria sedang hamil tua dan sudah waktunya untuk bersalin. Karena saat itu lagi sensus (semua orang pulang kampug), penginapan pada penuh semua. Bisa dibilang saat itu lagi high-season, sehingga gak ada tempat untuk Maria bisa melahirkan. Karena itu Maria akhir melahirkan Yesus di kandang domba.

Orang-orang yang punya penginapan itu mungkin terlalu sibuk. Sibuk hotelnya pada rame dan sibuk juga cari uang (apalagi lagi high-season gini), sehingga gak ada waktu untuk bayi Yesus. Apakah hari ini kita terlalu sibuk? Terlalu sibuk kerja, cari uang, atau apapun yg kita lakukan sehingga tidak ada sedikitpun tempat untuk Yesus? Tidak ada waktu dan tidak ada hati untuk Tuhan? Tidak ada waktu untuk baca Alkitab dan doa?

2. Raja Herodes

Cerita tentang Herodes ini ada di Matius 2, untuk detailnya bisa baca sendiri, hehe. 
Herodes ini tahu kabar mengenai bayi Yesus, yang dikatakan sebagai raja Orang Yahudi, dari orang-orang Majus dan ahli Taurat. Ketika orang Majus tanya ke Herodes, di mana bayi itu lahir. Dia panggil ahli-ahli Taurat untuk mengetahui tentang hal ini. Ahli Taurat yang hafal kitab-kitab para Nabi tahu dimana Yesus lahir, yaitu di Betlehem (karena kelahiran Yesus sudah dinubuatkan jauh-jauh hari sebelumnya dan ditulis dalam kitab para nabi). Herodes kasih tau ke orang Majus letak bayi itu lahir dan dia juga bilang kepada orang Majus supaya setelah mereka datang kesana, tolong datang ke Herodes lagi buat update beritanya karena ia mau menyembah Yesus juga. Tapi orang Majus itu tidak kembali karena sudah diperingatkan oleh Malaikat untuk tidak kembali pada Herodes. Herodes pun ngerasa dibohongin sama orang-orang Majus itu karena mereka gak datang-datang ke Herodes. Herodes pun frustasi. Dia bikin aturan supaya semua bayi laki-laki dibawah umur 2 tahun di Betlehem harus dibunuh. Ia sebegitu takutnya posisi nya digantikan Yesus maka segala cara dilakukan untuk membunuh bayi Yesus. Ia menganggap Yesus adalah saingan dia karena dikatakan: bayi ini akan jadi raja orang Yahudi. 

Mungkin kita juga anggap Yesus sebagai saingan kita. Kita anggap Yesus saingan dalam kerjaan kita. Misalnya marketing kan harus ada bohong-bohongnya, karena Yesus jadi gak bisa bohong lagi. Harusnya bisa cari uang banyak, Minggu juga kerja, lembur terus supaya uang banyak, tapi karena harus ke gereja atau ada kegiatan gereja, makanya terpaksa ga bisa kerja hari Minggu lagi. Yesus adalah saingan buat karier kita. Karena Yesus, karier yang harusnya bisa menanjak tinggi jadi gak bisa berkembang. Apakah Yesus juga saingan sama kamu sendiri? Harusnya bisa santai-santai/tidur/nonton film jadi harus saat teduh, ke gereja, dan lakukan banyak hal untuk Tuhan. Apakah Yesus saingan juga sama pacar kamu? Waktu buat Yesus lebih sedikit daripada waktu buat pacar. Bingung mau pilih pacar atau Yesus. Kalau waktunya dikasih untuk Yesus, takut gak kebagian waktu sama pacar. Apakah kita anggap Yesus sebagai saingan dalam banyak aspek dalam hidup kita? 

3. Ahli Taurat. 

Kisah tentang ahli Taurat ini juga ada di Matius 2. Seperti yang udah aku tulis di atas. Ahli Taurat itu orang yang hafal kitab di luar kepala. Segalaa jenis kitab nabi beserta pasal dan ayatnya mereka hafal mati. Bukan kayak kita yang gak hafal semua isi Alkitab. Mereka sangat berpengetahuan. Apakah mereka gak tahu kabar tentang Yesus? Mereka tahu. Mereka tahu dimana bayi itu lahir dan segal nubuatan tentang bayi itu. Tidak seperti orang Majus yang masih gak tahu persis tentang kabar bayi Yesus ini sampe harus tanya ke Herodes. Bebeda dgn orang Majus, ahli Taurat tahu segala sesuatuya tentang Yesus karena mereka mempelajarinya. Tapi, respon ahli Taurat terhadap bayi Yesus beda sekali dengan sikap orang Majus. Orang Majus yg gak tahu persis (cuma ikutin bintang doang) mau datang dengan bawa hati mereka dan persembahan (mas, kemenyan, dan mur). Mereka datang dari jauh. Pendeta ku bilang perjalanan mereka bisa memakan waktu selama 1 tahun. Tapi mereka mau datang untuk menemukan sang Raja itu. 

Apakah kita sama dengan ahli Taurat? Mungkin kita anggap diri kita sudah cukup pintar/cukup baik. Kita udah ikut kebaktian setiap hari Minggu. Kita udah pelayanan sana sini. Kita anggap kita udah oke, tetapi sebenernya kita gak anggap serius Tuhan. Meskipun kita tahu segala sesuatu tentang Yesus, kita gak anggap Yesus itu penting sampai kita perlu datang kepada-Nya. Kita hanya tahu tapi gak memperlakukan Yesus sebagai raja, anak Allah, Tuhan, dan Juruslamat kita, 

Apakah kriteria orang-orang diatas salah satunya adalah kita? Jika ya, mari kita sama-sama berubah dan kasih tempat di hati dan sikap kita untuk Yesus. Semoga perenungan ini bisa berguna buat merefleksikan lagi seperti apa hidup kita. Ini baru separuh ya.. Part 2-nya bisa baca di sini yaaah =)

Selamat hari Natal. Merry Christmas 2014. GBU ^^, 


Comments

Popular Posts