Sometimes We Have to Lose Something Good, So We Can Get Something Better

Sometimes, we have to lose something good, so we can get something better.

Setelah 3 bulan bergalau-galau ria dan enggak ready untuk cabut gigi, akhirnya hari ini (04 Dec 2019), 2 gigi geraham kecil saya di cabut.

Ini adalah sebuah progress yang sangat luar biasa buat saya. Mengapa? Apa yang membuat saya bernegosiasi tanpa henti dengan dokter gigi saya soal agar gigi saya tidak dicabut karena saya tidak mau kehilangan gigi saya. Kedua, karena takut sakit. Namun, alasan yang pertamalah yang menjadi penyebab utamanya.

Saya melihat bahwa begitu banyak orang kehilangan gigi. Bisa dibilang bahkan papa saya pun kehilangan banyak gigi. Sedangkan saya, yang punya kelebihan gigi, kok rasanya bodoh kalau sampai harus merelakan gigi saya untuk dicabut. Di saat orang harus bayar mahal-mahal untuk bayar gigi palsu, saya malah mau buang gigi. Bahkan saya pernah bilang sama dokter saya, "Boleh gak gigi saya disumbangin ke orang lain? Ke mereka yang lebih membutuhkan gigi?" Kata dokter saya, "Kamu mah aneh-aneh aja."

Gigi dan Kawat Gigi

Jadi, 3 bulan terakhir ini, saya memutuskan untuk pakai kawat gigi. Dimulai dengan pasang kawat di gigi sebelah atas dulu. Mengapa? Karena gigi yang atas enggak perlu di apa-apa in. Enggak ada gigi yang musti dicabut. Nothing to lose.

Ini Foto di Bulan November, Baru yang Atas yang Dipasang Kawat, Bawahnya Belum :)

Nah yang gigi bawah belum di pasang-pasang kawat sampai hari ini tanggal 04 Dec 2019. Mengapa? Karena saya tidak siap untuk kehilangan gigi saya. Pagi ini ketika saya memasuki ruangan dokter gigi, saya bilang ke dokternya, "Dok, fotoin gigi saya dong. Say good bye dulu sama gigi saya sebelum dicabut." Dokternya geleng-geleng tapi akhirnya dia fotoin saya juga, wkkwkwkwk. No choice dia. Pusing kali dia punya pasien kayak gini. 

Foto Setelah Cabut Gigi (08 Dec 2019), Cuma Gak Keliatan Bolongnya Karena di Belakang :D. Yang Ini Atas Bawah Udah Dikawatin, Hehehe

Apa yang membuat saya akhirnya merelakan gigi saya adalah, sebuah quotes yg terngiang di kepala saya.

Sometimes, you have to lose something good, so you can get something better.

Terkadang, kamu harus berani kehilangan hal yang baik, supaya kamu bisa mendapatkan hal yang lebih baik.

Mengapa saya akhirnya rela juga gigi saya dicabut, karena nanti saya akan dapat bentuk gigi yang lebih baik. Kalo saya lebih sayang dengan gigi geraham kecil ini dan bersikeras mempertahankan gigi itu, mungkin hasil dari pasang kawat gigi saya ini tidak maksimal. 

Losing Something Good for The Better One



Hari ini saya belajar, dalam hidup, kita harus berani tinggalkan hal-hal yang kita anggap baik untuk hal-hal yang lebih baik.

Mungkin kita perlu meninggalkan pekerjaan lama kita yang kita tahu, ini menghambat kita dalam banyak hal, supaya kita bisa punya pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik.

Mungkin kita perlu tinggalkan makanan yang enak-enak, supaya kita bisa punya tubuh yang jauh lebih sehat.

Mungkin kita perlu tinggalkan kasur kita yang empuk dan nyaman di pagi hari, supaya kita bisa berdoa dan saat teduh, untuk punya hubungan dengan Tuhan yang lebih baik. 

Mungkin kita perlu tinggalkan berbagai aktivitas receh yang menghambat efektivitas dan produktivitas kita, sehingga kita bisa lebih produktif, efektif, dan efisien.

Mungkin kita perlu tinggalkan dosa-dosa kita, hal-hal yang selama kita udah biasa atau nyaman lakukan, padahal hal itu tidak benar dan bikin kita semakin jauh dari Tuhan.

Mungkin kita juga perlu tinggalkan hobi jajan kita yang berlebihan, supaya kita bisa gunakan uang kita untuk hal-hal yang lebih penting, seperti beli asuransi, menabung, bahkan nyicil property pribadi. #sekalianpromosiyaaa. Kalo butuh insurance, contact me :)

Apa hal baik atau kamu rasa baik, yang harus kamu tinggalkan untuk mencapai hal yang lebih baik?

Yuk kita sama-sama evaluasi tahun ini, supaya tahun ini kita bisa tinggalkan hal-hal kita rasa cukup baik, supaya kita bisa jauh lebih baik lagi.

Ganbatte :)

Comments

Popular Posts