Learn from Exodus (Keluaran)

Sejak ikut study bible, aku disuruh buat renungan langsung dari Alkitab, gak usah pake renungan harian. Nah, kalo di renungan harian bulanan itu kan bacaan-nya lompat-lompat. Hari Senin dari Efesus, besoknya bisa dari kejadian, besoknya lagi bisa dari Wahyu. Katanya yang kayak gitu tuh gak bagus, soalnya gak tahu jalan cerita karena gak ngurut dan mereka pengen kita bisa 'mengunyah' sendiri Firman Tuhan itu dan menangkap sendiri pesan dari bacaan itu, bukannya dari 'hasil cernaan' orang lain. 

Nah pas ikut study bible ini, tantangan pertama aku adalah rutin doa dan baca Alkitab. Bacanya pun dimulai dari Yohanes. Jadi gak perlu lagi tuh yang namanya beli renungan harian. *lumayan ngirit 6ribu sebulan, hihihi* Entah kenapa harus dimulai dari Yohanes itu. Katanya, injil ini adalah salah satu Injil yang paling gampang dimengerti dan bahasanya indah. Karena aku belom baca yang lain, jadi belom begitu merasa keindahan injil ini, hehehe.. Nah, selesai baca Yohanes, aku balik lagi ke Kejadian, karena sebelumnya aku emang lagi usaha buat komit baca Alkitab setahun, dan tentu saja dimulai dari Kejadian. Selesai dengan Kejadian, aku lanjut ke Keluaran. Nah, di Keluaran inilah, I learn so much about God and life. Meskipun intinya (masi) soal keluarnya Bangsa Mesir dari Israel dan petualangannya diajak Tuhan berputar-putar di padang gurun, aku belajar something big and crucial dari sini.

Kadang baca Keluaran suka sebel sendiri. Di sini kita bisa liat kerasnya hati Firaun, mulai dari tulah pertama sampai tulah ke 10. Heran deh sama Firaun, kok betah ya sampe dikasih 10 tulah baru biarin Bangsa Israel pergi dari Mesir? Aku ngebayangin kalo aku jadi Firaun, liat tulah ke 1 dan ke-2 aja udah rasanya gak bisa hidup. Dan langsung berpikir, "Ya udahlah Tuhan, kalo mau bawa bangsa Israel, bawalah mereka pergi. I don't wanna feel these tulah anymore." Gak kebayang seluruh air jadi darah (tulah ke 1), gw mau minum apa coba?? Mana bau amis. Tulah kedua, katak di mana-mana. Haduhhhh… Ngebayangin kapan saja dimana saja harus romantis-romantis-an sama katak? Oh NO! Bahkan sampe di ranjang pun ada.. So sweet amat sih kamyu, katak. Hiyaaaaaaa... Mana pas usah dihapus tulahnya, bangkainya dimana-mana. Bau busuk. Cukuplah 2 tulah itu aja, Tuhan. Gak pernah kebayang kerasnya Firaun sampe-sampe Tuhan harus bikin semua anak sulung mati dulu, baru Bangsa Israel boleh keluar dari Mesir.

Selain keki sama Firaun, keki juga sama Bangsa Israel. Udah tahu semua keajaiban Tuhan, mulai dari tulah ke-1 sampe ke 10, laut Teberau terbelah dan orang Mesir mati semua di dalamnya, terus air pahit jadi manis, air bisa keluar dari batu, sampe gak ada makanan Tuhan kasi manna, bahkan sampe menang dalam peperangan dengan orang Amalek secara ajaib. Tapi tetep aja setiap kali mereka kesulitan, mereka bersungut-sungut, mereka mempertanyakan keberadaan Tuhan. Tuhan itu ada gak sih? Kalo ada, kenapa kita dibiarin gak ada minum begini? Kalo kita lihat, dangkal sekal iman Bangsa Israel ini. 

Tapi, kalo aku bercermin pada diriku sendiri, I found out that sometimes I have no difference with Firaun dan Bangsa Israel. Keras hati. Terus, tidak percaya akan keajaiban Tuhan. Tidak percaya sama mujizat Tuhan. Gak percaya kalo Tuhan tuh Maha Super Kuasa. Tuhan yang kita kenal adalah Tuhan yang sanggup melakukan APAPUN. Mau belah air laut, mau jalan di atas air, mau sembuhin orang buta, ataupun mau bangkitin orang mati. He can do everything and anything. Tapi, kita tidak percaya dan kadang meragukan Dia kalo Dia pula yang mampu memberikan kita kehidupan yang indah, pasangan yang baik, masa depan yang cerah, dan keluarga atau keadaan yang bahagia. Hey, He can do anything, even beyond your expectation. Kekuatan dan keperkasaan Tuhan gak berubah dari dulu sampai sekarang. Jika Tuhan yang dulu bisa bikin mujizat dari A-Z, maka Tuhan yang kita kenal sekarang pun mampu untuk melakukannya. 

Then I flashback for a while. Melihat dan merenungkan kembali apa aja yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidupku. I can have strong and wonderful parents, lovely sisters, good friends, good education, graduate from university on time (could finish it after all the struggle), and have someone who loves me so much. I thought that was great. People might not have them all. I am so much lucky. Dan meskipun udah melihat karya Tuhan yang begitu luar biasanya, masi aja terkadang kita meragukan kehadiran dan keajaiban-Nya. Sungguh kelewatan si Helen ini. Dan harusnya aku ga keki sama Firaun dan Israel itu. Somehow, with or without realizing it, I do the same. I doubt in the presence of God.

So, in this times, I learn how God loves Bangsa Israel so much. I learn how God guide him trough tears and joy. God gives them all of their needs, give them victory, and nourish them with good food. God will satisfy them. I learn that the same God is also able to do the same with my life. He can make my life wonderful, turns something bad into joy, blessing, and glory. Let’s trust him with all of our heart and never doubting Him. His plan is wonderful. His timing is perfect. His will is the best for us. 

And now, let’s go to sleep with a convinced and grateful heart.

Good night everyone =) 

GBU ^^,

Comments

Popular Posts