Sate, 10 Nov 2017
Sate, 10 Nov 2017
Kisah 7
32. Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan
Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.
Saya belajar dari ayat ini bahwa ketika Musa melihat Allah,
ia ketakutan dan gemetar. Memang saya tidak pernah melihat sosok Allah seperti
Musa, tetapi saat saya baca Alkitab, saya bisa mengenal Allah dgn lebih baik,
karena Alkitab menulis ttg Allah dan perbuatannya. Tetapi apakah semakin sering
sy baca, membuat saya takut akan Tuhan? Kadang saya berdoa sambal tiduran, baca
Alkitab kalo uda ngantuk ya udah ditinggal begitu aja. Lagi baca Alkitab trs hp
bunyi malah baca dan balesin WA. Hal ini menujukkan bahwa saya tdk melihat
Tuhan sebagai Tuhan, yg Maha Besar yang luar biasa. Saya belajar utk terus
takut akan Tuhan dan sungguh-sungguh respect Dia.
41. Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan
mempersembahkan persembahan kepada berhala itu dan mereka bersukacita tentang
apa yang dibuat sendiri oleh mereka.
42. Maka berpalinglah Allah dari mereka dan membiarkan
mereka beribadah kepada bala tentara langit, seperti yang tertulis dalam kitab
nabi-nabi: Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan
persembahan selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel?
43. Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan
bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku
akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel.
Saya belajar bahwa allah lain itu sebenernya kita yang
buat-buat sendiri. Kalo saya lihat disini, saya bisa bilang dlm hati, tuh Bangsa
Israel kok bodoh amat ya, mereka buat sendiri allah lain dan disembah sendiri. Tapi
pas saya renungin lebih dalam lagi, emang namanya allah lain yag itu buatan
kita sendiri karena yg asli Cuma 1, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Allah lain di
zaman ini banyak bgt, seperti uang, hobby, pekerjaan, social media, dll. Orang lebih
takut tidak diterima social media ketimbang takut tidak sama Tuhan. Saya yang
ciptakan berhala saya sendiri dan mengutamakan mrk lbh dari Tuhan. Dan atas hal
ini saya harus bertobat, put God in my 1st priorities, seperti waktu
utk Tuhan yg no 1.
54. Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar
semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan
gertakan gigi.
58. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan
saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
Saat saya berkata kebenaran, resiko saya saat ini tdk
seperti zaman dahulu, dulu orang bisa ditimpuk sampe mati, sekarang ini tidak.
Sejauh yang saya alami paling Cuma ditolak, dikatain, atau dikasih berbagai
alasan yang mengacu pada jawaban tidak. Belajar dr Stephanus untuk berani
mengatakan yang benar apapun resikonya.
Comments
Post a Comment