In Life, You Don't Get What You Deserve, You Get What You Negotiate
In life, you don't get what you deserve, you get what you negotiate.
Di dalam hidup, kamu tidak mendapatkan apa yang kamu pantas terima, tetapi kamu mendapatkan apa yang kamu negosiasikan.
Sudah lama quotes ini mejeng di Profile Picture Whatsapp saya. Kenapa? Karena quote ini sangat inspiring buat saya. Hal ini mengingatkan saya bahwa di dalam hidup kita harus terus berusaha.
Kadang saya lupa dan akhirnya sama sebel sama orang yang kerjanya nawar terus. Saya ada satu client di tempat kerja saya yg setiap kali mau beli, pasti tanya harga, pasti nawar terus. Dikasih discount 20%, minta 50%. Lagian ada yg disc 50%, minta disc 70%. Saya bilang enggak bisa, sudah aturan perusahaan. Kadang mereka nego terus sampai bilang coba tanyain bos kamu. Akhirnya saya tanyain dong ke bos saya. Kadang udah mentok, malah saya yang diocehin karena tanya hal-hal yang seharusnya saya sudah tahu, diskon sudah segitu kok malah ditawar lagi. Tapi kadang-kadang bisa berhasil juga lho. Lumayan mereka bisa dapat tambahan disc 5%-10%.
Terkadang saya suka sebel sama mereka yang kerjanya nawar melulu, tapi saya pikir - pikir lagi. Sebenarnya mereka hanya berusaha kok. Jadi jangan sebel, Len. Nawar itu haknya mereka, dapat ya bersyukur, enggak dapet ya udah. Yang penting sudah berusaha. Nothing to lose kok. Sekarang ini setelah saya sadar apa yang menjadi alasan mereka, saya tidak sebel lagi, terinspirasi malah. Akhirnya sekarang kalau beli apa-apa nego terus sampe dapat harga yang bagus. Sampe kalo belanja sama ade saya, terus udah sreg sama barangnya tinggal urusan tawar menawar, dia serahkan ke saya suruh nawar.
Kenapa saya terinspirasi? Karena dalam hidup memang kita akan jarang sekali (kemungkinannya 0.0001% kali yah haha) menerima apa yg saya pantas terima. Saya merasa pantas kok dapat gaji sekian, tapi toh says enggak dapat. Apa yg saya lakukan ya saya nego sm perusahaan. Kalo saya merasa nego yg sy lakukan tidak ada hasilnya, saya akan lakukan cara lain. Sy mulai cari kerjaan lain atau bikin plan lain. Intinya, saya bernegosiasi dengan hidup saya ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan apa yang saya inginkan.
Kenapa perlu nego? Karena banyak hal bisa berubah ketika kita melakukan negosiasi. Kalo kita nawar, tas yang tadinya 150,000 bisa jadi 100,000 aja. Di Alkitab pun Abraham nego sama Tuhan tentang Sodom dan Gomora. Yang tadinya Tuhan bilang, kalo ada 50 org yang hidupnya takut akan Tuhan, Dia tidak akan membakar kota itu. Abraham nego sm Tuhan, akhirnya, Tuhan deal kalo ada 10 orang aja yg hidupnya benar, Tuhan tidak akan bakar kota itu. Abraham nawar harga sampai 1/5 dari harga awalnya. Meskipun pada akhirnya kota itu di bakar juga (krn tidak ada 10 org yg hidup benar di kota itu), toh setidaknya Abraham berhasil nego sm Tuhan dr 50 jd 10.
Berdasarkan pengalaman sy sendiri pun, saya merasa bahwa dalam pekerjaan saya yang sekarang: Allianz, saya harus banyak bernegosiasi. Sebagian ada yang berhasil sebagian lagi tidak. Tapi saya akan terus bernegosiasi sampai akhir. Saya akan bener-bener try my best. Kadang orang berpikir bahwa saya berhenti, tapi saya tidak berhenti sampai disana. Saya hanya sementara mengalihkan perhatian saya pada hal atau orang lain. Why do I negotiate? Tuhan aja di nego bisa berubah pikirannya, apalagi manusia. Dalam menjalankan pekerjaan ini, saya pun nego (berdoa) terus sama Tuhan sambil terus berusaha. Dan saya bersyukur Tuhan menunjukkan jalannya.
Seringkali saya bertemu orang yang tidak puas dengan keadaannya, kemudian saya tantang untuk berubah, tapi dia tidak mau. Tapi beberapa hari kemudian dia tidak happy lagi. Saya tantang lagi untuk berubah, tetapi tetap tidak mau. Entah alasannya susah, engga lah, engga mungkin, dah telat Len, saya dah ketuaan, tidak bisa lah, aku bersyukur aja terima semua ini. paling mentok bilang bahwa dia mau mensyukuri keadannya. Tetapi sayangnya syukurnya kepada Tuhan hanya berlangsung beberapa hari. Beberapa hari kemudian, mulai dia complain lagi tentang ketidaknyamanan kondisinya. Alasan bersyukur ini terdengar baik dan religius, tetapi nego dengan bersyukur itu berbeda. Bukan 2 hal yang tidak bisa berjalan bersamaan. Saya bernegosiasi kepada Tuhan dan customer saya, tetapi saya juga bisa bersyukur apapun hasilnya.
Menurut saya, gila adalah: mengharapkan sesuatu yang berbeda dengan mengerjakan sesuatu yang terus sama. Saya percaya bahwa hidup ini bukan untuk dipasrahkan saja. Ada banyak negosiasi yang bisa kita lakukan. Tuhan kasih kita hikmat, kepandaian, akal budi, & otak untuk kita bisa berpikir dan membuat perubahan dalam hidup kita dan orang lain. Kalo pengen penghasilan yg lebih baik, berjuanglah, bekerja keraslah, carilah peluang di tempat lain yang punya sistem yang lebih baik, dan berdoalah. Kalo mau punya hubungan yg lebih baik dengan keluarga, perjuangkanlah, kasih waktu untuk keluarga, dan berdoalah. Kalo pengen kurus, ya diet, olahraga, makan yg sehat2, dan berdoa juga minta kurus, hehehehe. Intermezzo, doa juga adalah salah satu proses negosiasi lho
Negotiate your life, berusahalah dan beruabahlah. Karena memang dalam hidup kita tidak menerima apa yang kita pantas terima, kita akan terima apa yang kita negosiakan.
Comments
Post a Comment